BAGHDAD (Arrahmah.com) – Pemerintah Irak dan Iran pada Ahad (30/7/2017) sepakat untuk memulai investasi bersama di dua ladang minyak yang berada di perbatasan antara kedua negara.
Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luabi mengatakan bahwa ia menandatangani kesepakatan awal dengan mitranya dari Iran, dengan harapan mereka menandatangani kesepakatan akhir pada kuartal pertama tahun depan.
Ia juga mengatakan bahwa kesepakatan tersebut merupakan “langkah ke arah yang benar” mengenai investasi kedua ladang minyak tersebut. Perjanjian tersebutnya menjamin hak kedua belah pihak berdasarkan kriteria internasional dan sebagaimana dalam kontrak internasional, tambahnya sebagaimana dilansir MEMO (31/7/2017).
Salah satu ladang menghasilkan 20.000 barel per hari sebelum dihentikan saat perang Irak-Iran dimulai pada awal tahun 1980an. Pada tahun 2003, pekerjaan dilanjutkan dan menghasilkan antara 4.000 sampai 5.000 barel per hari.
Menteri Irak tersebut mengatakan bahwa sebuah komite dibentuk untuk mempelajari kesempatan untuk mengekspor minyak mentah melalui pipa ke Iran, lalu ke Turki dan kemudian ke pasar dunia melalui kapal tanker.
Irak memiliki 24 ladang minyak yang sama dengan Iran dan Kuwait, termasuk 15 bidang aktif. Irak adalah produsen OPEC terbesar kedua. Negara ini bergantung pada pendapatan minyak untuk membayar lebih dari 95 persen pengeluarannya. (fath/arrahmah.com)