DARAA (Arrahmah.com) – Al-Bunyan Al-Marsous, ruang operasi faksi-faksi utama pejuang Suriah di Suriah selatan, mengumumkan pembentukan aparat polisi setelah kota tersebut menyaksikan keadaan keamanan yang kacau dan untuk memulihkan keamanan bagi penduduk yang kembali ke kota Daraa yang telah dibebaskan setelah serangan pasukan rezim.
“Rezim memulai [serangan] setelah ‘gencatan senjata’ dideklarasikan di Suriah selatan untuk memindahkan sel-selnya untuk mengacaukan daerah-daerah yang terbebaskan di Daraa, dan untuk menyebarkan para penyabot di daerah tersebut, dan pencurian dan penjarahan serta perdagangan narkoba,” ujar Abu Shaimaa, kepala kantor media Al-Bunyan Al-Marsous seperti dilansir Zaman Alwasl pada Ahad (30/7/2017).
Abu Shaimaa menegaskan bahwa pasukan polisi tidak termasuk dalam organisasi internal atau eksternal, dan belum menerima dana logistik atau dana lainnya dari badan manapun.
Dia menyebutkan bahwa jumlah anggota akan ditentukan oleh ruang operasi dan akan mengikuti program pelatihan khusus.
Menurutnya, tujuan utama dari pembentukan kontrol keamanan di daerah yang dibebaskan adalah untuk menegakkan keamanan dan berfungsi di bawah payung Dar Al-Adi di Houran.
Aktivis Suriah, Jihad Al-Abdullah, mengatakan faksi-faksi militer di wilayah itu harus mendukung badan tersebut untuk menjadi satu-satunya badan yang bertanggung jawab atas keamanan warga sipil dan membatasi senjata untuk badan resmi yang bertanggung jawab atas kasus perampokan, dan kriminaltas, serta menjamin harta dan nyawa warga. (haninmazaya/arrahmah.com)