WASHINGTON (Arrahmah.com) – The New York Daily News melaporkan bahwa perempuan bernama Amber Hensley tertangkap dalam video yang mengatakan kepada tiga muslimah keturunan Somalia bahwa “setiap Muslim akan dibunuh”. Akibat insiden ini, Hensley dipecat dari pekerjaannnya.
Hensley tertangkap dalam sebuah video yang diunggah melalui jejaring sosial Facebook pada Selasa (25/7) berteriak kepada sekelompok gadis yang memarkir mobilnya tak jauh dari tempat ia memarkirkan kendaraannya di halaman Walmart.
“Kita akan membunuh kalian,” kata Hensley dalam video itu. “Kita akan membunuh semua Muslim s**lan.”
Dia bertanya pada gadis itu, “Kenapa kamu ada di negara kita? Kenapa kamu di negara kita?”
Setelah salah satu Muslimah di mobil menyebut Hensley “rasis” Hensley membalas dan berkata, “Tidak, saya warga Amerika.”
Leyla Hassan, salah satu muslimah di mobil tersebut, mengatakan kepada kantor berita lokal Dakota Utara KVVR bahwa Hensley memberi isyarat kepadanya agar membenarkan letak parkir mobil mereka.
“Dia memanggil saya dari jendela dan mengatakan kepada saya, “Benarkan parkir kalian,” katanya.
Seorang gadis lain di dalam mobil, Sarah Hassan, berkata, “Dia mulai mengomentari mata adik perempuannya yang jeleng. Saya heran, mengapa ia mengatakan hal ini kepada adik perempuan saya?”
Menambahkan bahwa diskriminasi ini terjadi “setiap hari,” Hassan mengklaim bahwa dia mulai merekam aksi Hensley saat dia memulai dengan ancaman pembunuhan.
“Saat itulah saya merasa harus mengambil telepon genggam dan saya mulai merekam semuanya,” kata Hassan.
Hensley mengklaim bahwa mobil para gadis muslimah itu diparkir terlalu dekat dengn mobilnya. Ia menambahkan agar para remaja itu memindahkan kendaraannya.
Hensley mengklaim bahwa gadis-gadis itu memanggilnya “gendut”.
Menurutnya, saat Hensley menyatakan bahwa ia adalah Kristiani, para gadis itu menghina Yesus, dan oleh karena itu Hensley mengklaim ia menjadi naik darah.
Dalam pesan Facebook ke KVVR, Hensley berkata, “Sama sekali tidak ada alasan. Pertama-tama saya ingin meminta maaf atas hal-hal mengerikan yang saya katakan kepada para perempuan itu di Walmart. Saya kehilangan kesabaran dan saya tidak bisa membiarkannya. Saya sangat menyesal. Saya hanya berharap seluruh video bisa ditampilkan. Saya menangis, menyesal dan akan mengambil bentuk hukuman yang dianggap sesuai.”
The New York Daily News melaporkan bahwa sebagai akibat tindakannya, Hensley kehilangan pekerjaannya sebagai asisten administrasi di sebuah kantor akuntan lokal.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan akuntan tersebut mengungkapkan penyesalan mereka atas perilaku Hensley.
“Horab & Wentz tidak setuju atau mendukung pernyataan yang diungkapkan oleh Amber Hensley dalam video yang baru saja diposting. Nyonya Hensley tidak lagi dipekerjakan di Horab & Wentz.” (althaf/arrahmah.com)