JAKARTA (Arrahmah.com) – Menjelang Idul Adha 1438 H, Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menurunkan 600 mahasiswa dan dosen Fakultas Kedokteran Hewan untuk mengawal pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di tingkat masyarakat pada Lebaran Haji 2017. Mahasiswa dan dosen tersebut akan mengawal pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di sejumlah titik kawasan Jabodetabek.
“Mahasiswa dan dosen akan diterjunkan di beberapa titik kawasan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB Prof. Srihadi Agung Priyono di Bogor, Kamis (28/7/2017), seperti dilansir Antara.
Keterlibatan mahasiwa dan dosen FKH IPB dalam membantu pemerintah daerah melakukan pengawalan pelaksanaan ibadah kurban telah berlangsung selama 15 tahun. Menurut Srihadi, belum banyak warga yang terbuka dengan kehadiran mahasiswa pada masa awal pelaksanaan program tersebut.
Kini, kedatangan para mahasiswa dan dosen sangat disambut baik oleh masyarakat dan mereka siap menerima arahan terkait dengan kesehatan hewan kurban.
“Menjelang Idul Adha 1438 Hijriah sudah banyak surat yang masuk ke FKH IPB dari berbagai wilayah untuk meminta mahasiswa dikirim dan memantau hewan kurban di daerahnya,” kata dia.
Namun karena keterbatasan jumlah tenaga mahasiswa maupun dosen, permintaan tersebut tidak seluruhnya dapat dipenuhi. Karenanya, FKH IPB memberikan jalan edukasi kepada pengurus DKM yang berada di wilayah Bogor.
Pembinaan yang diberikan terkait dengan “animal welfare”, kesehatan hewan dan daging, serta teknis saat pelaksanaan pemotongan hewan yang biasanya dilakukan di masjid-masjid di bawah binaan DKM.
Edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat dalam menyiapkan pelayanan optimal saat pemotongan hewan kurban.
Sebelum berangkat ke daerah penugasan masing-masing, mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa D-3, S-1, dan ko-asisten kedokteran hewan diberikan pembekalan terlebih dahulu terhadap tugas mereka di lapangan.
“Titik tujuan pengawasan adalah tempat yang melakukan pemotongan hewan dalam jumlah besar atau pernah mengalami riwayat penyakit menular berbahaya,” ujarnya.
Mahasiswa nanti bertugas meninjau tiap hewan yang akan dipotong mulai dari ciri-ciri fisik, perilaku, hingga dilihat kondisi daging yang akan didistribusikan kepada warga.
Selain melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan dan daging, mahasiswa juga mengumpulkan informasi aktual di lapangan terkait dengan pelaksanaan pemotongan hewan kurban sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah daerah setempat.
“Selain dibutuhkan dan membantu masyarakat, adanya pemantauan langsung oleh mahasiswa ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa kami,” tutur dia.
(azm/arrahmah.com )