TEL AVIV (Arrahmah.com) – “Israel” dilaporkan telah menutup kedutaan dan konsulatnya di Turki di tengah meningkatnya ketegangan di kompleks Al-Aqsha di Yerusalem.
Kementerian Luar Negeri “Israel” memerintahkan penutupan kedutaannya di Ankara dan konsulatnya di Istanbul sebagai tindakan “hati-hati”, ungkap situs berita Israel NRG, mengutip sebuah sumber politik, sebagaimana dilansir Alaraby.
Kementerian tersebut belum mengeluarkan pernyataan resmi, dan belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Langkah tersebut dilakukan setelah seorang petugas keamanan kedutaan “Israel” menembak mati seorang remaja Jordania yang diduga menyerangnya dengan obeng di kedutaan “Israel” di Amman pada Ahad (23/7) malam, sementara seorang dokter Yordania juga ikut tewas dalam insiden tersebut.
Media “Israel” mengatakan bahwa Yordania telah menuntut untuk melakukan penyelidikan dan mencegah staf kedutaan “Israel” meninggalkan tempat tersebut.
Kementerian luar negeri “Israel” belum menjelaskan terkait tuntutan Yordania, dan menyebutkan bahwa petugas keamanan tersebut memiliki kekebalan diplomatik, menurut konvensi internasional.
Presiden Turki Erdogan pada Sabtu (23/7) mengecam kekerasan yang dilancarkan pasukan keamanan “Israel” terhadap Muslim di Yerusalem dan Tepi Barat.
“Saya mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan Israel terhadap saudara-saudara kami yang berkumpul untuk sholat Jumat,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Turki memulihkan hubungan dengan “Israel” pada bulan Juni tahun lalu setelah hubungan bilateral memburuk selama serangan “Israel” pada tahun 2010 terhadap sebuah kapal bantuan Gaza yang menewaskan 10 aktivis Turki.
(ameera/arrahma.com)