ANKARA (Arrahmah.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (21/7/2017) malam mengatakan dalam sebuah panggilan telpon dengan Presiden “Israel“ Reuven Rivlin bahwa eskalasi “Israel“ di Yerusalem yang diduduki tidak dapat diterima, sebagaimana dilansir The Palestinian Information Center.
Pernyataan Erdogan mengacu pada tindakan “Israel“ baru-baru ini yang membatasi warga Palestina memasuki Masjid al-Aqsa.
Dalam pembicaraan telepon, Erdogan menekankan bahwa umat Islam harus bisa memasuki Al-Aqsa tanpa batasan, dalam kerangka kebebasan beragama dan beribadah.
Jamaah yang ingin memasuki Al-Aqsha tidak dapat dianggap sebagai teroris, katanya kepada Rivlin.
Erdogan mengungkapkan keprihatinannya atas serangan pasukan “Israel“ terhadap jamaah Muslim yang menggelar aksi damai pada hari Jumat di Yerusalem yang diduduki.
Sebelumnya pada hari Jumat, tiga warga Palestina terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka di tengah demonstrasi massa yang memprotes tindakan “Israel“ terhada Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki.
(ameera/arrahmah.com)