TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sembilan warga Palestina terluka dan empat lainnya ditahan pada Rabu (19/7/2017) dalam sebuah demonstrasi yang menentang penutupan Masjid Al-Aqsa oleh penjajah “Israel”.
Saksi mata mengatakan, ratusan warga Palestina memprotes pembatasan di pos pemeriksaan Kalandia yang memisahkan Yerusalem dari Ramallah.
Tentara zionis “Israel” menggunakan peluru konvensional, peluru plastik, dan gas air mata untuk membubarkan protes yang menuntut pemindahan detektor logam di salah satu tempat di Al-Aqsa.
Kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada Rabu mendesak negara-negara Arab dan Muslim untuk menyelenggarakan “KTT luar biasa” dalam menghadapi pelanggaran “Israel” terhadap Al-Aqsa.
“Saya mengundang semua Muslim untuk mengambil tindakan mendesak untuk Masjid Al-Aqsa, yang kesucian dan posisinya berada dalam bahya, dan saya mengundang para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim untuk menyelenggarakan pertemuan puncak yang luar bisa untuk memenuhi tanggung jawab mereka,” kata Haniyeh dalam sebuah pernyataan yang dilansir AA (20/7).
Haniyeh juga menyerukan kepada dunia Muslim untuk melalukan mobilisasi umum pada Jumat melawan pelanggaran “Israel” di Al-Aqsa.
Dalam sebuah demonstrasi terpisah, wakaf agama dan urusan Al-Aqsa, yang dijalankan oleh pemerintah Yordania, memutuskan untuk menutup semua Masjid di Yerusalem Timur pada Jumat dan menyeru untuk shalat di depan gerbang Al-Aqsa untuk menolah detektor logam yang dipasang “Israel” di Al-Aqsa.
Protes dimulai sejak Ahad setelah imam Masjid meminta para jamaah untuk memboikot detektor logam baru yang dipasang di pintu masuk Masjid setelah baku tembak mematikan terjadi.
Tindakan polisi “Israel” tersebut menyebabkan gelombang kemarahan di kalangan warga Palestina, yang meminta agar segera dilakukan pemindahan detektor logam. (fath/arrahmah.com)