CANBERRA (Arrahmah.com) – Seorang yang mengaku ‘syaikh’ telah mengunggah sebuah video dirinya yang membeli dan memakan coklat non-halal – setelah perusahaan diam-diam berhenti membayar biaya sertifikasi tersebut, Daily Mail melaporkan pada Selasa (18/7/2017).
‘Imam’ Mohammad Tawhidi, dari Adelaide, mengunggah video tersebut di Facebook pada Selasa (18/7) untuk mengklaim bahwa tidak ada bedanya mengonsumsi makanan yang bersertifikat halal atau tidak.
“Rasanya lebih enak bila tidak ada label halal. Karena saya masih bisa memakannya tanpa menyinggung siapapun atau memaksa orang membayar logo halal. Ini adalah cara hidup orang Australia dan saya bangga akan hal itu,” katanya.
Imam Tawhidi, yang mendapat kecaman dari kalangan Muslim karena mengutuk ekstremisme dan Hukum Syariah, mengatakan bahwa dia akan memakan cokelat non-halal di depan kamera untuk membuktikan maksudnya.
“Tidak ada sertifikasi halal di sini, tidak ada omong kosong di sini,” katanya sambil memungut cokelat Cherry Ripe.
“Cherry Ripe, tanpa sertifikasi halal tapi saya masih bisa memakannya … lezat,” katanya.
Biaya sertifikasi halal yang dibebankan kepada produsen makanan digunakan untuk mendanai sekolah Islami, Masjid dan kegiatan keagamaan.
Sang ‘imam’ mengatakan bahwa orang-orang Australia dan setiap perusahaan Australia tidak seharusnya beralih pada tradisi Islam.
“Saya tidak perlu memaksa orang untuk mematuhi terminologi Islam dan cara hidup saya,” katanya.
“Jadi inti yang sedang saya bicarakan adalah kenapa kita harus mengganggu orang lain?”.
“Nikmati cokelatmu dan hidup bahagia,” lanjutnya.
Video tersebut dihapus oleh Facebook beberapa saat setelah dia mempostingnya, Tawhidi mengklaim
Sertifikasi halal diterapkan pada produk yang tidak mengandung produk daging babi atau alkohol.
Sertifikasi halal telah menjadi topik yang kontroversial di Australia, dimana pemimpin partai One Nation Pauline Hanson mendorong perombakan sistem secara keseluruhan.
Hanson berhasil memindahkan sebuah langkah di Senat agar kabinet federal memeriksa label sertifikasi halal yang ada.
Dia ingin pemerintah untuk mengeksplorasi sertifikasi halal pihak ketiga dan bagaimana uang itu digunakan. (althaf/arrahmah.com)