JAKARTA (Arrahmah.com) — Forum Jurnalis Muslim (Forjim) menggelar acara halal bi halal dan workshop jurnalistik di Hotel Sofyan Betawi Cut Mutia Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (16/7/2017). Acara ini diikuti oleh 35 jurnalis muslim dari berbagai media massa.
Ibnu Syafaat, ketua panitia sekaligus Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Forjim mengatakan workshop ini bertujuan untuk penyegaran dan peningkatan skill jurnalistik jurnalis muslim.
“Bagaimana pun juga seorang jurnalis perlu penyegaran terkait ilmu jurnalistik meski hari-harinya sudah berurusan dalam dunia jurnalistik. Ibarat pisau, meski sering digunakan setiap hari untuk memotong, tapi harus tetap diasah agar selalu tajam,” ungkap lelaki yang karib disapa Syafaat.
Menurut Syafaat, workshop jurnalistik ini akan dilakukan rutin secara berkala. “Insyaallah Forjim akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan peningkatan skill jurnalistik para jurnalis muslim secara rutin. Forjim punya Madrasah Jurnalistik sebagai kawah candradimuka yang tak hanya sebagai media pembentukan atau pengembangan jurnalis muslim saja tetapi juga calon-calon jurnalis muslim,” ujar Syafaat.
Dengan usaha ini diharapkan jurnalis muslim dapat berperan meng-counter pemberitaan media-media arus utama yang cenderung pemberitaanya tidak ramah terkait Islam dan umat Islam.
Sementara itu, Ades Satria, Ketua Umum Forjim dalam sambutan menjelaskan bahwa Forjim berdiri sejak tahun 2010 di Jakarta.
Forjim ini diharapkan menjadi wadah silaturahmi para jurnalis muslim. Juga sebagai media peningkatan kapasitas baik sebagian jurnalis maupun sebagai seorang muslim.
“Forjim tak hanya mengakomodasi pelatihan jurnalistik saja, melainkan juga pembinaan ruhiyah para jurnalis muslim. Kita upayakan ada pengajian untuk para jurnalis baik yang sudah lancar baca al-Quran maupun yang belum. Sehingga Forjim dapat berperan sebagai pengajak kebaikan kepada para jurnalis muslim, ” ungkap Ades.
Acara ini juga diisi ceramah oleh Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath. Kyai Al Khaththath kepada para jurnalis berpesan bahwa, perjuangan wartawan muslim sangat berat.
Ia berharap, garapan Forjim tidak hanya MUI, Pesantren dan ormas Islam tetapi bagaimana dapat masuk ke parlemen, Istana, kementerian dan lembaga terkait.
“Jadilah Forjim lokomotif perjuangan di Jakarta dan seluruh Indonesia. Aktivis dijaga persatuan dan kesatuannya,” kata Kyai Al Khaththath.
Adapun untuk materi workshop diisi oleh Hanibal Wijayanta (senior manajer TV One) dengan tema teknik investigasi, Ahmad Husein (wartawan senior, eks Majalah Gatra) dengan tema character building jurnalis muslim, dan Tjahja Gunawan (Pemred Ahad, eks wartawan senior Harian Kompas) dengan tema mengelola isu dan action plan.
Kegiatan ini didukung oleh Lazis Dewan Da’wah, Rumah Zakat, Obsession News, dan LPPOM MUI. *
(azmuttaqin/arrahmah.com)