ANKARA (Arrahmah.com) – Turki mengecam keras keputusan Israel yang menutup Masjid al-Aqsa dan melarang sholat Jumat di masjid tersebut.
Asosiasi Ilmuan Palestina di Luar Negeri menyebut tindakan Israel sebagai “kejahatan dan pelanggaran serius terhadap semua umat Islam”.
Demonstrasi di gelar di Istambul dalam rangka menolak keputusan yang dikeluarkan oleh Israel pada Jumat (14/7/2017) setelah terjadi serangan anti-pendudukan yang menewaskan dua polisi “Israel”, sebagaimana dilansir The Palestinian Inf.
Perdana Menteri Turki Binali Yıldırım, dalam sebuah pernyataan pers pada Sabtu (15/7), menyebut keputusan Israel itu sebagai “langkah berbahaya”.
Memprotes penutupan Masjid al-Aqsa, Asosiasi Ilmuan Palestina itu mengadakan sebuah konferensi pers di Istanbul yang memuji serangan penembakan terhadap polisi Israel di Yerusalem.
Pada konferensi tersebut mereka meminta Yordania, sponsor eksklusif Departemen Awqaf (Wakaf) di Masjid al-Aqsa, untuk segera bertindak melawan kejahatan “Israel” yang terus meningkat.
Mereka juga menyerukan kepada bangsa Arab agar menggelar demontrasi untuk mendukung al-Aqsa dan menyatakan Jumat depan sebagai “hari kemarahan”.
Para ilmuwan tersebut mengecam keras Presiden Palestina Mahmud Abbas karena telah mengecam serangan anti-penjajahan yang menewaskan dua polisi Israel d Yerusalem.
(ameera/arrahmah.com)