LONDON (Arrahmah.com) – Kemarahan meningkat di London akibat kebakaran hebat yang memakan korban sedikitnya 17 orang, polisi menambahkan banyak korban yang tidak dapat dikenali lagi.
“Berapa banyak anak yang meninggal? Apa yang Anda lakukan?” seorang anak laki-laki menanyai Khan, saat walikota mencoba menghentikan ketegangan yang semakin meningkat.
“Anda bisa melihat kemarahan masyarakat, memang begitu,” katanya.
Grenfell Tower merupakan rumah bagi sekitar 600 orang dan banyak keluarga dinyatakan hilang pasca kebakaran.
“Mereka (jenazah) tidak dikenali karena kebakaran,” kata Fiona McCormarck, dari tim identifikasi Polisi Metropolitan, menenai korban yang ditemukan di Grenfell Tower.
Salah satu korban bernama Mohammed Alhajali, pengungsi Suriah berusia 23 tahun, yang datang ke Inggris pada tahun 2014 bersama saudara laki-lakinya.
“Mohammed melakukan perjalanan berbahaya untuk menyelamatkan diri dari perang dan kematian di Suriah, hanya untuk menemui (ajal) nya di Inggris, di rumahnya sendiri,” kata Kampanye Solidaritas Suriah dalam sebuah pernyataan.
Saat api terus melalap menara selama lebih dari 36 jam, komandan polisi Stuart Cundy mengatakan bahwa dia tidak yakin dapat menemukan korban yang selamat.
“Ada resiko mungkin kita tidak dapat mengidentifikasi semua orang. Prosesnya akan sangat lama,” katanya, menambahkan proses identifikasi bisa berjalan berpekan-pekan bahkan berbulan-bulan. (fath/arrahmah.com)