IDLIB (Arrahmah.com) – Sekelompok dokter Suriah yang berbasis di provinsi yang dikuasai oleh pejuang pada Selasa (13/6/2017) mengatakan bahwa bantuan telah menurun tajam dalam dua bulan terakhir karena para pendonor kehilangan minat, sebuah faktor yang mempersulit mereka untuk menangani serangan rezim.
Puluhan ribu pengungsi Suriah telah menemukan tempat berlindung di provinsi utara, Idlib, yang berbatasan dengan Turki. Ini adalah benteng kekuatan oposisi, termasuk kelompok Mujahidin.
“Situasi di Idlib sangat buruk karena banyak organisasi telah menghentikan dukungan mereka,” ujar Dr. Farida, ginekolog kebidanan terakhir yang dievakuasi dari Aleppo timur ke provinsi Idlib awal tahun ini. Para dokter tidak menggunakan nama lengkap mereka untuk melindungi keluarga mereka, lansir Zaman Alwasl.
“Banyak rumah sakit ditutup karena pendukung mereka dari luar kini mulai bosan, karena ini adalah tahun ketujuh revolusi. Banyak dari mereka yang tidak ingin masuk lagi,” ujarnya.
Dia memperkirakan sekitar 3 juta orang sekarang tinggal di daerah tersebut.
Tiga orang dokter delegasi dari Yayasan Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS) kini berada di Paris dan akan melakukan perjalanan ke Belanda dan Luksemburg untuk meraih komitmen untuk mendapatkan bantuan medis di wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)