JAKARTA (Arrahmah.com) – Prihatin mendalam dan kekhawatiran dengan ketegangan yang terjadi di Timur Tengah alias krisi Qatar, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. Dr. Din Syamsuddin menyebutnya sebagai al fitnah al kubro (ujian besar umat Islam) modern
“Menciptakan al-fitnah al-kubro modern yang hanya akan menghancurkan dunia dan peradaban Islam,” katanya dalam rapat di Gedung MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (07/06/2017), dikutip Hidayatullah.com.
Bersama perwakilan ormas, Din mendesak semua pihak untuk mengendalikan diri terutama pada bulan Ramadhan yang mempunyai esensi “Imsak”, yakni menahan.
“Terutama imsak ‘an harbi wal qital wa tamassuk bil jihad al akbar karena bisa membawa dampak negatif bagi ibadah umroh dan haji,” lanjutnya.
Prof. Din juga mendesak masing-masing pihak agar bersedia menyelesaikan masalah yang ada berdasarkan prinsip musyawarah dalam semangat ukhuwah Islamiyah.
Kepada rakyat dan ulama di masing-masing negara, katanya, untuk menolak peperangan dan mendorong tercapainya perdamaian.
“Dan meredakan krisis politik di kawasan negara masing-masing dengan segala cara yang strategis dan optimal,” tegasnya.
Kepada pemerintah Indonesia, Din mendorong agar segera mengambil langkah islah dengan segera dan mendesak sidang darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
“Untuk menghindari perpecahan dan peperangan dengan mengacu kepada prinsip-prinsip piagam OKI,” ujarnya.
Sementara untuk dunia internasional, Din mengingatkan untuk tidak memperkeruh suasana dengan isu-isu diplomatik yang antagonistik, hegemonik, tiranic, dan politik pecah-belah.
“Dalam pentas hubungan internasional termasuk kawasan negara-negara Islam dan berpenduduk mayoritas muslim,” tandasnya.
Terakhir, Din mengimbau kepada umat Islam sedunia agar melakukan Qunuy Nazilah dalam bulan Ramadan ini untuk perdamaian dan keamanan dunia.
(azm/arrahmah.com)