GAZA (Arrahmah.com) – Kelompok bantuan dan penduduk di Jalur Gaza menyatakan keprihatinannya atas keretakan hubungan Qatar dengan beberapa negara Arab yang dapat mempengaruhi bantuan ke wilayah miskin tersebut.
Jan Egeland, Sekjen Dewan Pengungsi Norwegia mengatakan pada Selasa (6/6/2017) bahwa Qatar sangat penting sebagai investor di Gaza dan sebagai kontributor proyek infrastruktur di sana, lansir Al Jazeera.
Dia menambahkan bahwa kini mungkin tidak akan mudah diteruskan.
Qatar adalah salah satu kontributor terbesar bantuan ke wilayah Palestina.
Dukungan Qatar hadir dalam bentuk proyek kemanusiaan untuk memperbaiki kehidupan dua juta orang di Gaza yang berada di bawah blokade “Israel”-Mesir, menurut laporan Al Jazeera.
Qatar telah membangun sebuah kompleks perumahan bagi ribuan keluarga, membuka jalan-jalan utama di Gaza, membangun sebuah rumah sakit dan mendanai rekonstruksi ratusan rumah yang hancur atau rusak dalam perang 50 hari dengan “Israel” di tahun 2014.
“Jika ini terjadi, dan Qatar juga menarik dukungannya, hal itu akan sangat mempengaruhi rakyat Gaza, terutama karena Qatar adalah pemodal besar proyek rekonstruksi setelah perang,” ujar Ahmed Rezeq (25), seorang pengusaha, mengatakan kepada Al Jazeera.
Sementara itu, Sara Thabit Dogmash (23), seorang peneliti di Pusat Palestina untuk Demokrasi dan Resolusi Konflik mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia yakin Qatar akan terus mendukung penduduk Gaza.
“Ini adalah negara terkaya di dunia, secara ekonomi dan politik kuat, tidak ada oposisi dalam negeri.” (haninmazaya/arrahmah.com)