ZAMBOANGA (Arrahmah.com) – Sekitar 85.000 orang terpaska meninggalkan rumah mereka karena operasi militer yang tengah berlangsung melawan kelompok yang terkait dengan ISIS di kota Marawi.
Mereka kini tinggal di pusat evakuasi yang ditunjuk atau tinggal di rumah kerabat mereka di kota terdekat.
Sebagaimana dilansir AA, setidaknya 3.717 orang terdampar di kota tersebut, sementara 59 orang dinyatakan hilang.
Menurut Gubernur Autonomous Region in Muslim Mindanao (ARMM), Mujiv Hataman, penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Maute dan beberapa elemen Abu Sayyaf ke Marawi telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi penduduk di kota tersebut.
Marawi merupakan salah satu dari dua kota di ARMM dengan penduduk mayoritas Muslim. Kota ini terletak di provinsi Lanao del Sur dan memiliki populasi lebih dari 200.000 jiwa berdasarkan sensus tahun 2015.
Militer pada Senin (29/5/2017) mengatakan bahwa tujuh hari berturut-turut pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok Maute di kota Marawi telah membunuh 100 orang.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Kolonel Edgar Arevalo mengatakan pada sebuah konferensi pers bahwa pertempuran tersebut juga telah menyebabkan puluhan tentara dan polisi terluka.
“Di antara korban tewas adalah 61 orang ekstrimis Maute, 20 tentara pemerintah, dan 19 warga sipil,” kata Arevalo kepada wartawan. (fath/arrahmah.com)