DEIR AZZUR (Arrahmah.com) – Sedikitnya 106 warga sipil termasuk 42 anak telah gugur dalam serangkaian serangan udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan AS di sebuah kota yang dikuasai oleh ISIS, ujar laporan kelompok pemantau pada Jum’at (26/5/2017).
Laporan tersebut muncul beberapa jam setelah PBB menuduh militer aliansi gagal melindungi warga sipil di negara yang dilanda perang tersebut.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan serangan terakhir menargetkan kota Al-Mayadeen di pinggiran timur provinsi Deir Azzur.
“Ada dua putaran serangan. Satu Kamis (25/5) malam dan yang kedua setelah tengah malam, menargetkan bangunan yang menampung keluarga pejuang,” ujar Direktur SOHR, Rami Abdurrahman mengatakan kepada DPA.
Dia menambahkan bahwa kebanyakan dari mereka yang terbunuh adalah warga Maroko dan Suriah, yang telah melarikan diri ke Al-Mayadeen dari Raqqa.
Laporan awal hanya menyebutkan bahwa korban jiwa berjumlah 35 orang, lansir Daily Sabah.
Belum ada komentar dari koalisi pimpinan AS.
SOHR melaporkan bahwa antara 23 April hingga 23 Mei tahun ini, serangan udara pengecut oleh pasukan salibis pimpinan AS telah membunuh 255 warga sipil di Suriah.
Sebelumnya pada Jum’at (26/5), PBB mengatakan bahwa koalisi pimpinan AS tidak melakukan tindakan yang memadai untuk mencegah kematian warga sipil di Suriah saat mereka memerangi ISIS di sana.
“Warga sipil menjadi korban serangan udara yang meningkat,” ujar Kepala Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra’ad Al Hussein.
“Warga sipil harus selalu dilindungi, apakah mereka berada di daerah yang dikendalikan oleh ISIS atau pihak lain,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)