KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tengah memperkuat kemitraan global di antara anggotanya bersama dengan negara dan institusi lain seperti Perancis dan UNESCO untuk membangun rencana menyelamatkan warisan budaya Islam, Bernama melaporkan pada Selasa (16/5/2017).
Sekjen OKI, Dr. Yousef Al-Othaimeen, menyatakan bahwa pelestarian warisan budaya, perlindungan dan pengayaannya akan berkontribusi untuk mengatasi fenomena distorsi citra Islam dan untuk mencegah serangan kejam yang dilakukan oleh ideologi kebencian terhadap Islam.
Ia juga menyerukan agar kebutuhan untuk mengeksplorasi pelestarian warisan budaya demi menyebarkan nilai toleransi Islam sebagaimana disaksikan sepanjang sejarah oleh bukti ilmiah dan budaya yang tumbuh subur di dunia Islam.
Menurut sebuah pernyataan di situs OKI, Al-Othaimeen mengatakan hal ini pada sesi pembukaan “Simposium dua hari” di Jeddah pada Minggu (14/5), yang diselenggarakan bersama oleh OKI dan Perancis.
Pidato pembukaannya disampaikan oleh Asisten Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Kebudayaan dan Sosial, Hesham Youssef.
Simposium ini diselenggarakan saat beberapa wilayah di dunia Muslim menyaksikan konflik dan perang yang berdampak buruk terhadap warisan budaya Islam dan menyebabkan banyak kerusakan arkeologi dan sejarah, kata pernyataan tersebut.
Langkah ini juga dinilai merupakan upaya untuk mempromosikan karya budaya OKI dan sebagai kontribusi terhadap persiapan Konferensi Internasional yang akan diselenggarakan pada bulan November 2017, bekerja sama antara Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam (ISESCO) dan Pusat Penelitian Sejarah, Budaya dan Seni Islam (IRCICA).
Simposium tersebut akan menampilkan presentasi pengalaman ISESCO, IRCICA, Komite Tetap Informasi dan Kebudayaan (COMIIAC) dan UNESCO, serta mengundang para pakar perlindungan warisan budaya di dunia Islam.
Acara tersebut akan mencakup para ahli dari Perancis, UNESCO, IRCICA, ISESCO serta perwakilan negara-negara anggota OKI untuk membahas pengalaman dan proposal mereka mengenai perlindungan warisan budaya.
Selain itu, perhelatan tersebut juga akan membahas peran masyarakat sipil, sektor swasta dan penggunaan teknologi dalam melestarikan warisan budaya yang terancam punah serta upaya Arab Saudi dalam mengekspresikan warisan budaya Islam. (althaf/arrahmah.com)