SURIAH (Arrahmah.com) – Hingga 5.000 Muslim dari etnis Uighur yang berasal dari daerah Xinjiang, Cina, berada di Suriah dan bergabung dengan berbagai kelompok pejuang Suriah, ujar Duta Besar rezim Suriah untuk Cina pada Senin (8/5/2017).
Cina khawatir bahwa Uighur, kebanyakan Muslim yang berbicara dengan bahasa Turki, telah pergi ke Suriah untuk bertempur bersama militan di sana, setelah melakukan perjalanan melalui Asia Tenggara dan Turki, lansir Al Arabiya.
Duta Besar rezim Suriah di Beijing, Imad Moustapha, mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa warga Uighur bertempur bersama ISIS, dan sebagian besar berjuang di bawah panji mereka sendiri.
“Jumlah perkiraan kami, sekitar 4.000-5.000 jihadis Xinjiang,” ujarnya.
“Cina dan juga negara lainnya harus sangat prihatin,” klaimnya.
Beijing tidak pernah mengungkapkan berapa banyak Muslim Uighur yang pergi ke Timur Tengah untuk bertempur, namun berulangkali mengklaim bahwa mereka menimbulkan “ancaman serius” bagi Cina.
Kelompok hak asasi manusia yakin bahwa orang-orang Uighur melarikan diri ke Turki hanya untuk menghindari penindasan yang dilakukan oleh rezim Cina terhadap mereka. Tetapi foto-foto yang dirilis di internet menunjukkan bahwa Muslim Uighur bertempur di Suriah demi membela kaum Muslimin Suriah yang mengalami penindasan oleh rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad. (haninmazaya/arrahmah.com)