BERLIN (Arrahmah.com) – Agen mata-mata di negara bagian Hesse, Jerman, terus membuntuti toko-toko yang menjual produk halal karena khawatir bahwa tempat tersebut merupakan ‘sarang’ ulama, kata kepala badan intelijen regional tersebut, dilansir talkradio.co.uk pada Selasa (2/5/2017).
Robert Schafer mengatakan bahwa dinas intelijen memantau ketat sejumlah titik salafis dan ini termasuk tempat yang mungkin menjadi tempat pertemuan mereka, seperti toko halal.
Schafer dikutip oleh The Local mengatakan: “Dalam kasus seperti itu, titik pertemuan dapat muncul, sebagai ruang radikalisasi.”
Oliver Bertrand, dari Pusat Riset Frankfurt tentang Islam Global di Universitas Goethe, juga mengatakan bahwa dia tidak terkejut dengan berita tersebut, karena remaja yang pergi ke toko-toko ini saja sering didorong untuk bergabung dengan gerakan Salafi.
Thomas Mucke, dari Jaringan Pencegahan Kekerasan mengatakan tidak ada lagi yang mendukung teori ini, namun gagasan tersebut sesuai dengan apa yang sudah diketahui tentang adegan Salafis.
Dia juga menambahkan bahwa mereka yang memiliki toko yang menjual produk halal harus sadar bahwa gerai mereka bisa menjadi tempat pertemuan, dan juga bisa terjadi di taman, tempat olahraga dan kelompok sepak bola.
Dinas intelijen percaya ada 4.150 orang di Hesse yang beragama Islam, dan 1.650 orang diklasifikasikan sebagai Salafi. (althaf/arrahmah.com)