MAJALENGKA (Arrahmah.com) – Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Majalengka akhirnya membatalkan acara masirah (konvoi) Panji Rasulullah yang sejatinya digelar Jumat pagi (14/4/2017). Demikian ditegaskan ketua HTI DPD II Majalengka, KH Aa Fachrurrazi kepada para wartawan dalam konferensi pressnya di Rumah Makan Nera Majalengka Jumat (14/4). “Dengan pertimbangan dapat menimbulkan benturan fisik, maka acara kirab panji Rasulullah tidak jadi dilaksanakan.” Ujarnya kepada para wartawan usai konferensi press.
Sebelumnya disampaikan bahwa HTI mengedepankan ukhuwwah Islamiyyah sehingga antar sesama Muslim tidak terjadi benturan yang berujung pada kekerasan fisik, karena hal ini jelas akan merusak shilah ukhuwwah dan menyalahi ajaran Syariat Islam yang mulia.
“Setelah berdiskusi dengan aparat Kepolisian dan Kominda, walaupun kami pada dasarnya memiliki landasan argumentasi yang kuat dari berbagai aspek terkair dengan kegiatan ini, namun demi menghormati Kepolisian yang selama ini telah bekerjasama baik, maka kami menghormati himbauan Kepolisian untuk tidak melaksanakan acara Masirah Panji Rasulullah 1438 H, “ Jelas pengasuh Ponpes Mansyaul Huda Kadipaten ini.
“Selama ini kondisi Kabupaten Majalengka kondusif, maka kami sangat menyayangkan bila ada pihak tertentu yang akan mengganggu kondusifitas kabupaten Majelangka yang kami cintai ini,” tambahnya.
Karena itu ia berharap kedepannya perbedaan pandangan diantara umat Islam khususnya dan komponen masyarakat lainnya dapat disikapi dengan bijaksana dan mengedepankan argumentasi intelektual (pemikiran) tanpa tindakan fisik, baik berupa ancaman, kekerasan dan tindakan fisik lainnya.
Sementara itu beberapa warga menyesalkan batalnya acara tersebut. “Kami menyayangkan batalnya acara syiar Islam tersebut, karena acara ini sebenarnya untuk menjaga semangat Islam, dan untuk menyiarkan Islam. bukan memecah belah NKRI. Jadi Aneh-aneh saja kalau ada pihak yang tidak suka. Apalagi sesama ormas Islam. Meskinya mereka punya sikap toleransi terhadap pihak yang berbeda pendapat,” ujar Darya salah seorang warga Argapura, Majalengka.
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)