JAKARTA (Arrahmah.com) – Video kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diunggah oleh Ahok, sapaan akrab Basuki, di akun Twitter miliknya pada 9 April lalu langsung menuai reaksi keras. Pasalnya, video tersebut dinilai bermuatan SARA dan sangat berpotensi memecah belah persatuan.
Kali ini tanggapan keras datang dari Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma.
Tokoh Cina yang tak mau lagi disebut Tionghoa ini, dengan lantang menyatakan bahwa video kampanye pasangan Ahok-Djarot itu patut diduga memang sengaja dibuat untuk memancing reaksi “anarkis” umat Islam.
“Dengan demikian situasi Jakarta akan menjadi rusuh, chaos dan tidak kondusif sehingga putaran kedua Pilkada DKI ditunda. Jika ditunda, penundaan itu jelas akan menguntungkan pasangan Ahok-Djarot,” ujarnya, Senin (10/4/2017), sebagaimana dilansir Harian Terbit.
Menurut Lieus, video kampanye tersebut semakin menegaskan Ahok memang seorang yang rasis dan suka menghina.
“Siapapun yang menyaksikan video itu akan segera mendapat kesan betapa buruk citra Islam digambarkan Ahok, dan betapa mulia suku Tionghoa dibanding suku lainnya di Indonesia. Ini jelas gambaran yang salah dan penuh kebohongan. Ini penipuan yang disengaja untuk tujuan adudomba,” kata Lieus.
Karena itulah Lieus meminta Komisi penyiaran Indonesia (KPI) segera mengambil tindakan tegas, bukan saja dengan melarang peredaran video provokatif tersebut, tapi juga mengadukan para pembuatnya ke Polisi.
“Pembuatan video seperti itu jelas tidak bisa dibiarkan. Hanya untuk kepentingan pemenangannya, Ahok menghinakan satu golongan dan memuliakan golongannya sendiri. Ini bukan lagi sekedar rasis, tapi nenek moyangnya rasis,” tandas Lieus.
Seperti diketahui, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, baru saja merilis sebuah video kampanye untuk menyongsong hari pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April mendatang. Video tersebut kemudian diunggah Ahok ke akun Twitter miliknya pada 9 April.
Lieus Sungkharisma dengan tegas menolak video kampanye Ahok-Djarot yang mempertontonkan seolah-olah umat Islam kasar dan membenci etnis Cina tersebut.
“Ini cerminan kampanye orang panik dan kehilangan akal sehat. Tak ada sejarahnya Islam membenci orang Cina. Bahkan di Indonesia ini orang Cina yang beragama Islam sangat banyak. Saya kira Ahok dan timnya benar-benar sudah terkena penyakit paranoid,” ujar Lieus.
Oleh karena itu, selain meminta KPI bertindak tegas atas beredarnya video kampanye yang berpotensi memecah belah persatuan itu, Lieus juga menyarankan agar Ahok memeriksa kesehatan jiwanya ke dokter ahli. “Saya jadi berpikir, jangan-jangan Ahok memang lagi sakit,” ujar Lieus.
(ameera/arrahmah.com)