NINAWA (Arrahmah.com) – “Israel” pada Senin menutup perbatasan dengan Mesir, satu hari setelah peristiwa pemboman gereja yang menewaskan lebih dari 40 orang di Mesir utara.
Dalam sebuah pernyataannya, kantor Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengatakan warganya tidak diizinkan untuk menyeberang ke Mesir melalui perbatasan Taba.
Warga “israel” akan diizinkan untuk kembali ke “Israel” melalui perbatasan itu.
Tidak ada komentar dari pihak berwenang Mesir.
Lebih dari 40 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam dua pemboman gereja yang diklaim oleh kelompok ISIS pada Ahad.
“Serangan fatal teroris ini sekali lagi mencerminkan kemampuan teror ISIS,” kata biro anti-teror dalam sebuah pernyataannya, sebagaimana dilansir MEMO (10/4/2017). (fath/arrahmah.com)