NINAWA (Arrahmah.com) – Narapidana di penjara yang baru didirikan di Mosul mengalami banyak pelanggaran berat oleh personel keamanan Irak, kata seorang narapidana yang baru dibebaskan pada Senin.
“Ratusan tahanan mengalami pelecehan, termasuk penyiksaan fisik, di penjara yang baru didirikan di gedung Bank Al-Rafiadin di wilayah Hamam al-Alil, selatan Mosul,” Abu Ali, yang dibebaskan pekan lalu, mengatakan kepada Anadolu.
Abu Ali, yang telah menghabiskan waktu lebih lebih dari dua bulan di penjara, mengatakan bahwa penjara baru itu telah terisi hampir 100 narapidana yang sering menjadi sasaran pelecehan.
Dia mengaku setidaknya lima narapidana di penjara baru itu telah disiksa sampai mati ketika sedang diinterogasi oleh petugas keamanan Irak.
Habib al-Tarfi, anggota parlemen Irak komite hak asasi manusia, merespons pernyataan Abu Ali dengan mengatakan bahwa penangkapan yang dilakukan di Mosul adalah untuk kepentingan intelijen untuk mengumpulkan informasi tentang ISIS.
“Itu normal dalam situasi pertempuran,” katanya sebagaimana dilansir kantor beria Anadolu (10/4/2017).
Al-Tarfi mengklaim, “Sekarang pasukan Irak sedang terlibat dalam perjuangan merebut Mosul dan mereka sangat menghormati hak asasi manusia.”
Dia tidak memberi tahu apakah klaim Abu Ali akan diselidiki oleh pemerintah Irak atau tidak. (fath/arrahmah.com)