BEIJING (Arrahmah.com) – Retorika kemarahan anti-Muslim di media sosial dinilai sebagai sinyalemen pertama tentang bagaimana para pemilik rumah kelas menengah di pinggiran kota Hefei di Provinsi Anhui menentang secara keras rencana pembangunan masjid di lingkungan mereka. Hal ini dengan cepat meningkat menjadi sesuatu yang lebih jahat, lansir AP pada Senin (10/4/2017).
Sesaat setelahnya, sepotong kepala babi ditanam di depan lokasi yang akan menjadi masjid Nangang di masa depan. Aksi ini merupakan puncak dari protes yang dilakukan oleh puluhan warga setempat menentang rencana pembangunan masjid.
Tak lama kemudian imam masjid menerima pesan teks yang berisi ancaman kematian.
“Jika seseorang dari keluarga Anda meninggal, saya punya sebuah peti mati untuknya, dan lebih dari satu, jika perlu.”
“Bagaimana hal ini terjadi sekarang?” Imam Tao Yingsheng mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini. “Siapa yang pernah mendengar aksi ini sebelumnya dari masjid Nangang?”
Di Cina, pertarungan pahit atas masjid mencontohkan bagaimana lonjakan sentimen anti-Muslim menyebar ke masyarakat di seluruh Cina, memperburuk ketegangan etnis dan agama yang pernah menumpahkan darah di masa lalu. (althaf/arrahmah.com)