RIYADH (Arrahmah.com) – Dunia Arab sedang mengalami kemunduran yang mencolok dalam kualitas program budaya dan pendidikan, kata Direktur Jenderal Organisasi Arab untuk Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan (ALESCO), Dr. Abdullah Hamad Muhareb.
Dia menjelaskan bahwa kebijakan budaya yang tidak memadai itu telah membuat para pemuda Arab mudah menolak jenis pengetahuan tertentu dan lebih mudah untuk mengikuti gerakan ekstremis yang tidak mengakui dan menerima keberagaman.
Menurut Dr. Abdullah Hamad Muhareb, kebijakan budaya yang ada di wilayah Arab tidak dapat memenuhi tujuan pembangunan utama, karena kebijakan tersebut banyak yang tidak relevan dengan kehidupan para warga Arab secara keseluruhan.
“Kegagalan ini dapat dimengerti bahwa strategi budaya di wilayah ini diusulkan oleh pemerintah dan bukan oleh para intelektual,” tegasnya. “Pendidikan di dunia Arab tidak menjadi agenda pemerintah, bahkan untuk orang yang paling kaya sekalipun.”
Dia juga mengklaim bahwa ALESCO tidak dapat memberikan visi yang jelas untuk pendidikan. Bahkan, dia menjelaskan bahwa statistik yang disajikan oleh negara-negara Arab sering dihiasi dengan informasi dan data yang memberikan citra positif dari diri mereka sendiri.
“Kita dihadapkan dengan tantangan besar untuk mempersiapkan program dan studi yang mencerminkan pengalaman warga Arab,” lanjutnya.
ALESCO sedang berusaha untuk memerangi buta huruf di negara-negara Arab yang sedang mengalami konflik (Suriah, Yaman, dll), yang menurut laporan PBB 13,5 juta anak-anak di sana tidak mendapat pendidikan yang layak.(fath/arrahmah.com)