BERLIN (Arrahmah.com) – Pemerintah Jerman pada Senin (28/2/2017) berjanji untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kekerasan terhadap pengungsi dan penampungan suaka setelah statistik polisi baru-baru ini mengungkapkan bahwa lebih dari 3.500 serangan kepada pengungsi terjadi pada tahun lalu.
Berbicara pada konferensi pers di Berlin, juru bicara Kementerian Federal Dalam Negeri, Johannes Dimroth, mengatakan angka yang mengkhawatirkan adalah sumber keprihatinan bagi pemerintah.
“Kami bisa berasumsi bahwa pengadilan akan menangani kejahatan-kejahatan ini secara tegas dan nyata. Setiap kejahatan yang dilakukan di sini, terhadap seseorang yang membutuhkan perlindungan, terlalu banyak bagi kami,” katanya.
Lebih dari 3.500 pengungsi dan penampungan suaka diserang di Jerman tahun lalu, menurut data terakhir yang dikumpulkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Setidaknya 560 orang terluka dalam serangan ini, termasuk anak-anak.
Serangan, yang seringkali dilakukan oleh ekstremis sayap kanan, juga menargetkan LSM dan relawan yang membantu pengungsi.
Jerman menerima lebih dari satu juta pengungsi sejak dua tahun terakhir, sebagian besar merupakan pengungsi asal Suriah dan Irak. Masuknya pengungsi telah menyebabkan sentimen anti-imigrasi, dan sering diperburuk oleh propaganda dari kelompok sayap kanan.
Dimroth mengatakan pemerintah federal baru-baru ini melarang sejumlah asosiasi dari kelompok sayap kanan sebagai bagian dari upaya untuk melawan kekerasan anti-pengungsi.
Ia menekankan pentingnya mekanisme baru yang dibentuk untuk menciptakan kerjasama yang lebih erat antara negara-negara federal Jerman untuk memantau kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan, AA melaporkan. (fath/arrahmah.com)