JENEWA (Arrahmah.com) – Perwakilan oposisi Suriah mengatakan pada Ahad (26/2/2017) bahwa rezim Suriah terus melanjutkan serangan dan bertujuan untuk menyabotase perundingan yang sedang berlangsung di Jenewa.
“Pemimpin rezim Suriah Bashar Asad menghantam beberapa bagian Suriah dan menargetkan warga sipil. Rezim sebenarnya tengah menyerang (perundingan) Jenewa,” Mohammad al-Shimali, perwakilan dari Suriah, mengatakan kepada AA.
Di sela-sela hari keempat dari putaran keempat pembicaraan intra-Suriah yang didukung PBB, al-Shimali mengatakan bahwa serangan udara intensif sedang berlangsung, terutama selama tiga hari terakhir di distrik Al-Waer, Provinsi Homs. Serangan itu melukai dan menewaskan beberapa warga sipil.
“Situasi ini juga melanggar kesepakatan yang dicapai oleh delegasi rezim dan Rusia untuk mengakhiri pengepungan Al-Waer. Berdasarkan kesepakatan itu, beberapa kelompok bersenjata meninggalkan daerah, tetapi pengeboman tidak berakhir,” katanya.
Al-Shimali mengungkapkan, rezim tidak hanya membom Al-Waer, tetapi juga mengebom lingkungan Al-Qabun dan Barzeh, Damaskus.
“Penyerangan ini bertentangan dengan janji Rusia di Astana,” katanya. “Mencapai gencatan di Suriah adalah faktor yang paling penting untuk memulai proses penyelesaian secara politik.”
Al-Shimali meminta Rusia untuk menepati janji untuk kedua oposisi serta masyarakat internasional, dan menambahkan bahwa pelanggaran komitmen oleh Rusia memiliki efek negatif pada pembicaraan Jenewa.
Bulan lalu, Turki, Rusia, dan Iran menengahi pembicaraan di ibu kota Kazakhstan, Astana, untuk memperkuat gencatan senjata di Suriah. Selama pembicaraan, Rusia berjanji untuk mencegah pelanggaran gencatan senjata oleh rezim Asad.
Menurut al-Shimali, oposisi akan melaporkan semua pelanggaran rezim Suriah kepada utusan PBB Staffan De Mistura. (fath/arrahmah.com)