REYKJAVIK (Arrahmah.com) – Seorang guru Muslim Inggris keturunan Bangladesh dilaporkan telah ditolak masuk ke negeri Paman Sam dan diperlakukan seperti seorang penjahat saat tiba di bandara. Ia melakukan perjalanan ke AS untuk menghadiri pesta sekolah, menurut salah satu media Inggris pada Selasa (21/2/2017).
Surat kabar The Guardian mengatakan Juhel Miah (25) beserta sekelompok murid dan guru lainnya hendak lepas landas dari Islandia pada 16 Februari dalam perjalanan mereka ke Amerika Serikat ketika ia dikeluarkan dari pesawat di Reykjavik.
Guru matematika di Sekolah Llangatwg di Aberdulais, South Wales, ini telah digambarkan sebagai guru yang “populer dan dihormati” serta dikenal untuk staf lain sebagai Profesor Miah, The Sun melaporkan.
The Sun juga menyatakan para murid yang terkejut dan tertekan menangis setelah melihat guru mereka dibawa pergi.
Pada 10 Februari, sebuah pengadilan banding AS memberi keputusan untuk menangguhkan perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang melarang masuknya pendarang dari tujuh negara mayoritas Muslim, yakni Iran, Irak, Suriah, Yaman, Somalia, Sudan, dan Libya.
Sementara, Miah sendiri bahkan belum pernah mengunjungi salah satu dari tujuh negara tersebut.
“Tak satu pun dari keluarga saya berkunjung ke negara-negara itu. Adik saya terbang ke Florida tahun lalu. Saya masih belum mengerti mengapa mereka melakukan ini pada saya,” kata Miah pada The Guardian.
“Saya bukan tipe pemarah. Saya tidak mudah kesal, kalau tidak saya tidak akan menjadi guru. Tapi saya saat itu sangat marah. Semua orang menatap saya,” lanjutnya.
“Bukan hanya anggota masyarakat tetapi sekolah saya, murid-murid saya, rekan-rekan guru. Insiden itu membuat saya merasa begitu kecil, seolah-olah saya telah melakukan sesuatu yang salah, seolah-olah saya penjahat. Semua orang pasti – bahkan murid-murid saya- berpikir bahwa saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.”
“Ini tidak boleh terjadi kepada siapa pun. Saya telah mengikuti semua prosedur. Saya sudah mencentang semua isian namun mereka membuat saya merasa seperti penjahat,” Miah menambahkan, dikutip The Guardian.
Seorang juru bicara untuk Neath Port Talbot County Borough Council mengatakan kepada The Independent pihaknya telah menulis surat kepada Kedutaan Besar AS di London untuk mengekspresikan kecemasannya atas perlakuan pihak imigrasi AS di bandara terhadap warganya, menurut The Independent.
Dewan mengatakan dalam surat itu bahwa Miah ditolak masuk oleh AS, meskipun telah memperoleh visa perjalanan.
Juru bicara itu mengatakan kepada The Independent, “Kami terkejut dengan perlakuan atas Tuan Miah dan menuntut penjelasan.”
The Guardian mengatakan Kementerian Luar Negeri Inggris menyadari kejadian itu. Seorang juru bicara mengatakan kepada surat kabar: “Kami memberikan dukungan kepada seorang pria Inggris yang dicegah naik pesawat di Reykjavik.”
Tidak ada tanggapan segera dari kedutaan besar AS di London, menurut The Guardian. (althaf/arrahmah.com)