AMMAN (Arrahmah.com) – Warga Yordania di seluruh negeri turun ke jalan-jalan memprotes kenaikan pajak dan harga dan menyerukan pemerintah dan parlemen untuk turun dari jabatannya, sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Selasa (21/2/2017).
Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang menyerukan untuk menggulingkan pemerintah dan parlemen karena keputusan terbaru yang membuat “hidup rakyat banyak semakin tak tertanggungkan”.
Salah satu pengunjuk rasa di kota Salt, bagian barat Amman, mengatakan: “Kebijakan pemerintah baru-baru ini yang menarik biaya dari pelayanan publik membuat hidup semakin tak tertahankan.”
Mereka juga menekankan bahwa pemerintah yang berturut-turut ini “tidak mengambil pelajaran satu sama lain.”
“Selama gerakan rakyat Musim Semi Arab, kami telah memperingatkan tentang kebijakan tersebut, tetapi pemerintah kembali mengulangi kesalahan pemerintah terdahulu … utang kita besar … dan hidup kita sulit.” tandasnya.
Pekan lalu, warga Yordania menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas keputusan pemerintah dan menyerukan untuk memboikot pelayanan publik tertentu sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga baru-baru ini.
Pada tanggal 9 Februari, pemerintah menyetujui sejumlah kebijakan termasuk kebijakan kenaikan pajak dan pemberlakuan pajak baru serta pengenaan biaya terhadap pelayanan publik sebagai bagian dari rencana ekonomi yang ditujukan untuk memenuhi persyaratan dari hibah Dana Moneter Internasional (IMF) yang ingin diperoleh oleh pemerintah kerajaan.
Pemerintah juga memberlakukan kembali pajak bagi beberapa layanan publik yang sebelumnya sudah bebas pajak.
(ameera/arrahmah.com)