ANKARA (Arrahmah.com) – Pemerintah Turki menahan 26 orang yang diduga terlibat dalam serangan bom mobil di kota Viransehir, Turki bagian tenggara, yang menewaskan seorang balita, ungkap pejabat di kantor gubernur provinsi, sebagaimana dilansir MEMO, Sabtu (18/2/2017).
Sebuah kendaraan yang bermuatan bahan peledak diledakkan dari jarak jauh pada Jum’at malam di taman kompleks perumahan untuk para hakim dan jaksa, menewaskan seorang anak dan melukai 17 orang.
Seorang penjaga keamanan di kompleks perumahan itu juga tewas dalam serangan, sebuah pernyataan dari kantor gubernur Sanliurfa, Sabtu (18/2).
“Sebanyak 26 orang termasuk pemilik kendaraan yang diperkirakan telah dibawa dari kabupaten Derik di provinsi Mardin telah ditahan,” ungkap pernyataan itu.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.
Gubernur Sanliurfa Gungor Azim Tuna seperti dikutip oleh media yang dikelola negara, Anadolu, mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat, meluncurkan pemberontakan separatis bersenjata pada tahun 1984 dan sejak saat itu lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik, sebagian besar warga sipil.
(ameera/arrahmah.com)