BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sebuah organisasi hak asasi manusia di Irak menyerukan bantuan mendesak untuk mencegah “bencana kemanusiaan” setelah ada sekitar 25 anak mati kelaparan di daerah barat Mosul karena kurangnya dukungan dari pemerintah pusat di Baghdad atau masyarakat internasional.
Observatorium Hak Asasi Manusia Irak (IOHR), yang berbasis di Irak, mengatakan bahwa “separuh dari kota Mosul, di mana ada tinggal 140.000 anak-anak, menderita karena kelaparan setelah persediaan makanan habis, seiring dengan kurangnya susu dan air minum.”
Akibatnya, ungkap IOHR, anak-anak mati kelaparan dan kehausan.
Observatorium itu juga menegaskan bahwa mereka telah melihat bukti bahwa ada25 anak meninggal karena kelaparan pada bulan Januari saja, saat ISIS dan pemerintah Irak, yang didukung oleh koalisi pimpinan AS dan milisi Syiah yang didukung Iran, memperebutkan Mosul.
Perempuan di Mosul juga menderita kelaparan, dan para ibu kesulitan menghasilkan ASI untuk menyusui anak-anak mereka, yang menyebabkan semakin memburuknya situasi di Mosul.
IOHR menyerukan kepada pemerintah Irak dan organisasi bantuan internasional agar berbuat lebih banyak untuk “membuka koridor udara agar bisa menjatuhkan susu dan bahan makanan untuk anak-anak yang kelaparan di bagian barat kota Mosul.”
IOHR juga menambahkan bahwa pemerintah Irak harus “mencegah tingkat kematian anak semakin memburuk yang timbul karena kelaparan.” (ameera/arrahmah.com)