PALESTINA (Arrahmah.com) – Sebanyak 360.000 warga Palestina termasuk 206.800 yang berada di Jalur Gaza kehilangan pekerjaan, lansir MEMO pada Kamis (16/2/2017).
Biro Pusat Statistik Palestina mengatakan dalam sebuah laporan kemarin bahwa tenaga kerja Palestina terdiri dari 1.341.000 orang. Tingkat pengangguran di sana telah meningkat dari 25,9 persen pada tahun 2015 menjadi 26,9 persen selama tahun 2016. Warga Palestina berusia antara 20-24 tahun paling mungkin menjadi pengangguran karena kisaran usia tersebut tahun lalu tingkat penganggurannya mencapai 43,2 persen.
Sekitar 45,6 persen dari mereka yang tinggal di Tepi Barat dan 46,1 persen dari mereka yang tinggal di Jalur Gaza masih memiliki pekerjaan. Namun tingkat pengangguran mencapai 41,7 persen di Jalur Gaza dan 18,2 persen di Tepi Barat.
Laporan itu menambahkan bahwa gaji harian mencapai 98,1 shekel Israel ($ 26,13) di Tepi Barat, dan 61,7 shekel ($ 16,44) di Jalur Gaza.
Jumlah warga Palestina yang bekerja di “Israel” dan pemukiman Yahudi mencapai 116.800 pada tahun 2016 dibandingkan dengan 112.300 pekerja pada tahun 2015. Di antara mereka hanya 61.300 yang memiliki izin.
Jumlah pekerja di permukiman “Israel” jatuh menjadi 20.800 pekerja pada tahun 2016 dari 22.400 pada tahun 2015.
Mayoritas pekerja di “Israel” bekerja di sektor konstruksi.
(banan/arrahmah.com)