WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jullian Assange, pemilik dan pendiri Wikileaks, belum selesai. Pembongkar rahasia asal Australia ini telah merilis ribuan dokumen pemerintah AS berlabel rahasia, namun dia tetap muncul dalam wawancara untuk memberikan keterangan dan menjelaskan ancaman terselubung tentang apa yang belum terjadi.
Dia mendapat perhatian dari wawancaranya dengan statemen yang berani yang terakhir, saat dia menyoroti bahwa sudah seharusnya pengguna internet untuk tetap anonim (tidak mengumbar identitas asli).
Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan RT, Assange mengatakan bahwa jaringan yang paling populer di dunia sosial, Facebook merupakan yang paling berbahaya, sebuah “mesin mata-mata mengerikan”.
Ditanya tentang pemikirannya mengenai peran media sosial yang telah dimainkan dalam revolusi baru-baru ini di Timur Tengah, pendiri Wikileaks itu menyoroti dari sisi lain.
“Facebook merupakan mesin mata-mata paling mematikan dan mengerikan yang pernah ditemukan,” ujarnya. “Di sini kita memiliki database dunia yang paling komprehensif tentang orang-orang, hubungan mereka, nama mereka, alamat mereka, lokasi mereka dan komunikasi satu sama lain, keluarga mereka, semua terkumpul di AS, semua dapat diakses oleh intelijen AS.”
Facebook, Google, Yahoo, –semua organisasi utama AS ini punya koneksi khusus untuk intelijen AS. Mereka memiliki antarmuka khusus yang dikembangkan untuk digunakan oleh intelijen AS.
Intelijen AS dan Facebook telah meng-otomatisasi proses. “Setiap orang harus memahami bahwa ketika mereka menambahkan teman-teman mereka ke Facebook, mereka melakukan pekerjaan gratis untuk badan-badan intelijen Amerika Serikat dalam membangun database mereka,” ujar Assange. (haninmazaya/fadly/arrahmah.com)