KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Institut Kerjasama Islam Antarabangsa Malaysia (IKIAM) berharap agar badan independen internasional segera melakukan investigasi atas kematian U Ko Ni, pengacara Muslim terkenal di Myanmar, New Strait Times melaporkan pada Senin (30/1/2017).
U Ko Ni (53), dibunuh di Bandara Internasional Yangon pada Ahad (29/1) saat kembali tugas dinasnya dari Jakarta, Indonesia.
Dia dikenal karena upaya-upaya advokasi dalam menciptakan toleransi beragama di Myanmar.
“IKIAM mengecam keras pembunuhan U Ko Ni dan kami menyerukan sebuah badan internasional independen yang akan dibentuk untuk menyelidiki masalah ini,” seperti diungkap IKIAM dalam pernyataannya, Senin (30/1).
“Hal ini harus dilakukan karena terdapat sejumlah persepsi bahwa militer Myanmar dan ekstrimis Budha terlibat dalam pembunuhan tersebut,” lanjutnya.
Ko Ni, adalah seorang penasihat Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai yang membentuk pemerintah Myanmar yang dipimpin oleh Aung San Su Kyi. Dia adalah seorang aktivis sejak menjadi mahasiswa pada tahun 1988 dan terlibat dalam kegiatan melawan pemerintah Myanmar pada waktu itu.
Dia yang merekomendasikan Su Kyi untuk memegang posisi Konselor Negara, posisi yang tidak ada di Myanmar sebelumnya.
“Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa ia merupakan orang yang berjuang untuk hak-hak Muslim di Myanmar. Dia adalah pendiri Asosiasi Pengacara Muslim Myanmar, yang didirikan tahun lalu.”
“IKIAM mendesak Muslim dan warga di seluruh dunia untuk berkabung atas kepergian Ko Ni. Kami meminta masjid dan surau di seluruh penjuru Malaysia untuk mengadakan doa pemakaman dan tahlil.”
“Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata IKIAM.
U Ko Ni ditembak di kepala dari jarak dekat saat ia hendak meninggalkan bandara di mobil keluarganya pada hari Minggu (29/1).
Sementara sang tersangka yang membawa senjata api mencoba melarikan diri, dia pun menembak dan membunuh seorang sopir taksi, U Ne Win, yang mencoba untuk menghentikannya.
Sejumlah sopir taksi lainnya menahan tersangka sampai polisi tiba dan menangkapnya, serta menyita dua pistol yang ia bawa. Dia diidentifikasi oleh polisi sebagai U Kyi Lin dari Mandalay, Myanmar. (althaf/arrahmah.com)