MESIR (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir pada Sabtu (28/1/2017) membuka kembali perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza yang diblokade “Israel” selama tiga hari.
“Terminal akan tetap terbuka di kedua arah selama tiga hari berturut-turut,” ujar Hisham Odwan, direktur perbatasan Rafah di sisi Palestina, kepada Anadolu Agency.
Menurut pejabat Palestina, mahasiswa, pasien dan pemegang residensi asing akan diizinkan untuk menyeberang terminal selama periode tiga hari.
Koresponden Anadolu Agency di penyeberangan mengatakan ratusan wisatawan telah berkumpul di perbatasan sisi Palestina sejak pagi.
Menurut otoritas perbatasan Gaza, sekitar 16.000 orang di Gaza telah terdaftar dan sekarang berada dalam daftar tunggu untuk meninggalkan Jalur Gaza.
Pada hari Jum’at, pemimpin senior Hamas Ismail Haniyeh tiba di Jalur Gaza melalui Rafah setelah sekitar lima bulan dia habiskan di Qatar.
Berbicara kepada media setelah kedatangannya, Haniyeh menjelaskan pembicaraan terakhir dengan pejabat Mesir di Kairo sebagai pembicaraan yang “sukses” dan “membuahkan hasil”.
Sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi dalam kudeta militer tahun 2013, Mesir telah membuat sebagian besar perbatasan dengan Gaza disegel.
Periode panjang penutupan di persimpangan – yang menjadi satu-satunya titik Gaza untuk bisa mengakses dunia luar yang tidak di bawah kendali Israel – telah menggiring hampir 2 juta penduduk Gaza ke ambang bencana kemanusiaan.
(banan/arrahmah.com)