JARABULUS (Arrahmah.com) – Jumlah pengungsi dari Aleppo yang mencari perlindungan di kota utara Suriah, Jarabulus, telah mencapai 200, menurut seorang pekerja bantuan sipil yang berbasis di kota sebagaimana dilansir WB..
“Jarabulus telah menjadi surga yang aman bagi pengungsi yang melarikan diri dari Aleppo,” kata Ibrahim Haddad, yang mengawasi sebuah kota tenda yang didirikan di Jarabulus.
Menurut Haddad, pemerintah Turki telah menyediakan kota tenda dengan 18 hangar besar yang dapat menampung ratusan pengungsi.
“Kami telah menerima banyak orang dari pusat Aleppo,” kata Haddad. “Kita perlu tempat tidur dan pemanas, Insyaa Allah, ini akan segera diberikan oleh Turki.”
Sejak ekstrimis ISIS dipukul mundur dari Jarabulus tahun lalu dalam Operasi Perisai Eufrat, kota ini telah menjadi tujuan bagi pengungsi dari tempat lain di Suriah.
Diluncurkan pada bulan Agustus tahun lalu, militer Turki yang ditugaskan dalam Operasi Perisai Eufrat telah memberikan dukungan kepada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dengan tujuan untuk membersihkan Suriah utara dari kelompok-kelompok ekstremis.
Populasi Jarabulus sekarang telah meningkat menjadi lebih dari 30.000 dibandingkan dengan hanya 3.500 jiwa sebelum operasi dimulai.
Banyak dari para pengungsi yang baru saja tiba di Jarabulus telah membangun rumah darurat atau tenda dan bertahan hidup dari bantuan kemanusiaan Turki.
Mustafa Ahmed, yang mengatakan ia kehilangan dua anaknya selama pengepungan panjang rezim Asad terhadap Aleppo, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ia telah pindah ke Jarabulus untuk menyelamatkan keluarganya yang tersisa.
“Meskipun sumber daya kami sangat terbatas [di Jarabulus], kami berterima kasih untuk memberikan kami kehidupan dengan aman,” katanya.
“Mampu hidup tanpa ketakutan kematian sangat berharga bagi kita,” tambah Ahmed. “Kami berterima kasih kepada Turki dan pihak lainnya yang bertanggung jawab.”
“Insyaa Allah,” ia menambahkan, “kita akan memulai hidup baru di sini.”
(banan/arrahmah.com)