WASHINGTON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Narenda Modi dan Presiden AS Donald Trump mendiskusikan situas keamanan di Asia Selatan dan Asia Tengah dalam pembicaraan melalui telepon pada Selasa (22/1/2017) malam dan mencari solusi agar India dan AS bahu-membahu untuk memerangi “terorisme” global, Gedung Putih menyatakan pada Rabu (23/1).
Penguatan kemitraan pertahanan adalah salah satu di antara topik yang muncul selama pembicaraan pertama mereka tentang cara meningkatkan kerjasama antara kedua negara, lanjut Gedung Putih.
“Trump menekankan bahwa Amerika Serikat menganggap India sebagai teman sejati dan mitra dalam mengatasi tantangan di seluruh dunia,” kata Gedung Putih.
Hal ini tercermin dari fakta bahwa percakapan antara pemimpin kedua negara demokrasi terbesar di dunia ini datang sebelum Trump telah berbicara dengan pemimpin sekutu penting lainnya seperti Inggris, Jerman dan Jepang atau negara-negara besar seperti Cina dan Rusia sejak resmi menjabat Jumat lalu.
Selama kampanyenya, Trump memuji Modi sebagai “pemimpin besar” dan mencari kedekatan pikiran dengannya yang Trump juluki sebagai “pemimpin pro-perkembangan” ketika Modi menghadiri rapat umum yang diselenggarakan oleh Koalisi Partai Republik Hindu (RHC) di New Jersey pada bulan Oktober tahun lalu. Trump menambahkan bahwa setelah ia terpilih sebagai presiden, India akan memiliki teman sejati di Gedung Putih.
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump mengundang Modi untuk mengunjunginya akhir tahun ini.
Sebelum melakukan panggilan telepon pada Modi, Trump hanya berbicara dengan tetangganya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Pena Nieto. Selain itu, Trump juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, yang ia nilai akan memiliki peran besar dalam membantunya berurusan dengan Timur Tengah dan terorisme. (althaf/arrahmah.com)