BAGHDAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, pada Rabu (18/1/2017), menyerukan aliansi militer Islam untuk membantu memulangkan warga Irak yang mengungsi akibat konflik dan membangun kembali daerah yang hancur akibat pertempuran dengan IS (Islamic State atau biasa dikenal ISIS).
Al-Abadi mengutarakan permohonanya tersebut pada konferensi pers yang diadakan di kediamannya di Baghdad setelah pertemuan kabinet Irak.
Pada Desember tahun 2015, Arab Saudi mengumumkan peluncuran Aliansi Islam Antri-Ektremisme yang terdiri dari 41 negara Muslim, termasuk Turki, Pakistan, Malaysia, Mesir, dan negara-negara Teluk.
Pada konferensi pers tersebut, Al-Abadi juga menggambarkan kampanye militer untuk merebut kembali Mosul “sukses”. Ia mengatakan pasukan Irak telah membantu menyelamatkan nyawa warga sipil dan “secara signifikan menurunkan” kemampuan ISIS.
“Dunia berutang budi ke Irak, yang sendirian berjuang berjuang keras,” tegasnya sebagaimana dilansir WB.
Oktober lalu, tentara Irak, yang didukung oleh serangan udara koalisi pimpinan AS dan sekutu lokal, memulai kampanye untuk merebut kembali Mosul dari tangan ISIS.
Al-Abadi juga mengatakan bahwa pemerintahnya telah menetapkan bahwa 16 September sebagai tanggal pemilihan provinsi Irak berikutnya.
Langkah tersebut muncul di tengah panggilan partai politik tertentu untuk menunda pemungutan suara mengingat operasi militer yang tengah berlangsung terhadap ISIS. (fath/arrahmah.com)