JAKARTA (Arrahmah.com) – Wakil Sekretaris jendral (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain telah dihadang saat dirinya hendak turun dari pesawat di Bandara Sintang, Kalimantan Barat, Kamis (12/1/2017).
Berikut ini keterangan Tengku Zulkarnain via telepon kepada M. Luthfie Hakim, S.H., M.H. dari Komisi KUMDANG MUI Pusat, yang diterima redaksi Kamis (12/1).
Keterangan Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain (TZ)
Sore ini via tlp pukul 16.47:
1. Kejadian di bandara Sintang pagi ini (12/1) pukul 10:30, ketika TZ akan turun dari Pesawat Garuda (Twin Otter), sewaktu akan turun dari pesawat dihadang sekitar 30 orang berbusana daerah. TZ sempat ditarik-tarik bajunya dan sebilah mandau menyerangnya namun alhamdulillah tidak mengenai beliau. TZ sungguh sangat heran, bgmn mungkin SENJATA TAJAM bisa masuk sampai kaki pesawat??
2. Dua orang polisi naik ke atas pesawat meminta TZ utk tidak turun. TZ menyatakan akan ttp turun, namun setelah polisi meminta-minta dengan sangat utk tidak turun demi keamanan beliau maka akhirnya beliau tidak jadi turun dan pesawat kembali tinggal landas menuju Pontianak.
3. Kehadiran TZ di Sintang atas UNDANGAN RESMI Bupati Sintang untuk memberikan ceramah Maulid Nabi SAW. Bupati sangat kecewa dengan penghadangan tsb dan menyatakan kegiatan Peringatan Maulid Nabi dengan penceramah TZ akan tetap dilakukan dengan pengawalan penuh aparat kepolisian dengan waktu pelaksanaan yg tidak dapat saya sampaikan disini. Para pelaku kekerasan tsb sudah ada yg teridentifikasi.
4. TZ datang ke Sintang hanya berdua dengan putra beliau Lukman Hakim, jadi tidak benar bila dikatakan beliau bertiga dengan salah satunya anggota FPI. Jelas ini bermaksud merusak nama baik FPI juga.
Salam,
M. Luthfie Hakim, S.H., M.H.
Komisi KUMDANG MUI Pusat.
(azmuttaqin/arrahmah.com)