DAMASKUS (Arrahmah.com) – Rezim Suriah sedang mempersiapkan untuk “perang terbuka” dengan pejuang oposisi di barat laut provinsi Idlib, ungkap menteri rekonsiliasi nasional, sebagaimana dilansir Al Araby, Jum’at (6/1/2017).
Damaskus sedang mempersiapkan untuk mengirim ribuan pasukan ke daerah yang sama dimana warga sipil dan pejuang dievakuasi dari Aleppo, kata Ali Haidar.
“Negara Suriah kebijakannya sangat jelas ketika mengatakan bahwa tidak akan mengorbankan sepetakpun dari tanah Suriah, dan saya pikir Idlib adalah salah satu tempat yang ‘panas’ pada saat mendatang,” kata Haidar kepada Reuters, Kamis (5/1/2017).
Ada beberapa bagian dari wilayah Idlib yang masih dikuasai oleh pejuang oposisi.
Pejuang oposisi dari pinggiran Damaskus, Daraya, 300 km ke selatan, dievakuasi ke provinsi Idlib pada bulan Agustus 2016, bersama dengan 35.000 warga sipil dan pejuang oposisi yang dievakuasi dari Aleppo pada bulan Desember.
Beberapa kelompok-kelompok oposisi ini ada yang ikut serta dalam kesepakatan gencatan senjata menjelang pembicaraan perdamaian di Kazakhstan pada 23 Januari, namun sebagian besar tidak mengakui gencatan senjata.
Ahrar Syam dan Jabhah Fath Syam bukan termasuk pihak yang terlibat dalam gencatan senjata.
Dalam pernyataan yang dirilis pada tanggal 4 Januari, Hossam al-Syafei, juru bicara Jabhah Fath Syam menolak perjanjian damai yang dianggap hanya membantu Rusia untuk lebih lanjut menduduki Suriah.
Haidar mengatakan bahwa para pejuang oposisi harus meninggalkan daerah tersebut saat ini dan menyerukan kepada Turki untuk memotong semua jalur pasokan untuk pejuang oposisi dari utara.
(ameera/arrahmah.com)