TEHERAN (Arrahmah.com) – Pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani mengungkapkan pada Selasa (20/12/2016) bahwa Iran telah mendirikan markas militer bersama dengan Rusia di Suriah, tanpa menyebutkan lokasi rinci.
Mengenai kunjungan dari perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Teheran dan pertemuannya dengan beberapa pejabat Iran, Shamkhani mengatakan: “Kami telah memulai rencana kerja sama dengan beberapa negara di kawasan untuk memerangi ‘terorisme’. Ini adalah kerja lapangan dan diplomatik, dibutuhkan konseling untuk mengatasi beberapa kendala,” lansir Al Arabiya.
Menurut laporan ISNA, Shamkani mengatakan bahwa kunjungan perwakilan Putin ke Teheran adalah dalam kerangka tersebut.
“Kami telah membentuk markas militer bersama dengan Rusia di Suriah dengan bantuan tentara Suriah [pasukan rezim] dan kami telah menyediakan layanan konseling juga.”
Ia menambahkan bahwa perwakilan Putin telah membuat beberapa proposal karena keadaan baru di wilayah tersebut. Proposalnya mencakup tingkat politik dan militer untuk rencana aksi bersama.
Rusia dan Iran telah memainkan peran penting dalam mendukung rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad. Rezim Iran telah mendukung rezim Asad mulai dari tingkat intelijen hingga pengiriman milisi ke Suriah setelah kemajuan yang dialami oleh Mujahidin Suriah.
Namun, meskipun semua dukungan Iran telah dikerahkan, namun pejuang Suriah mampu mencapai kemenangan besar pada 2014, sehingga mendesak Rusia untuk campur tangan.
Kerjasama Rusia-Iran mencapai puncaknya di Aleppo ketika milisi Iran di darat dan tentara Rusia di udara menggempur wilayah Aleppo timur yang dikendalikan oleh pejuang Suriah. Kebrutalan serangan telah meninggalan ribuan warga sipil meninggal dunia dan mendorong pejuang Suriah untuk mundur. (haninmazaya/arrahmah.com)