WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS terpilih Donald Trump mengeluarkan kata-kata kasar yang ia targetkan pada ‘Islam radikal’ sebagai bentuk kutukan atas pembunuhan duta besar Rusia untukTurki dan serangan truk di pasar Natal di Berlin, seperti dikutip RT pada Selasa (20/12/2016).
“Hari ini kami turut berbelasungkawa kepada keluarga dan orang yang dicintai dari Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, yang dibunuh oleh ‘teroris Islam radikal’. Pembunuhan duta besar ini sama sekali tidak beradab dan harus dikutuk secara universal,” klaimTrump dalam pernyataannya, setelah penembakan Ankara.
Komentarnya muncul setelah pembunuhan pertama dari duta besar Rusia di hampir satu abad. Duta Andrey Karlov ditembak saat ia berpidato pada pembukaan pameran bertema ‘Rusia di Mata Turki’ di sebuah galeri seni di Ankara, ibukota Turki. Penembak telah diidentifikasi bernama Mevlut Altintas, anggota pasukan polisi anti-huru hara Ankara.
Para pemimpin dunia dan diplomat telah mengungkapkan belasungkawa dan kemarahan mereka atas pembunuhan itu.
Dalam sebuah insiden yang tampaknya tidak berhubungan dengan insiden penembakan di Ankara ini, pada Senin (19/12), di hari yang sama, sebuah truk meledak di tengah kerumunan di pasar Natal Berlin, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 50 korban jiwa. Pihak berwenang mengklaim bahwa aksi itu adalah aksi terorisme.
Trump juga mengomentari tragedi tersebut.
“ISIS dan ‘teroris’ Islam lainnya terus menargetkan kaum Kristian di lingkungan dan tempat-tempat ibadah mereka sebagai bagian dari apa yang mereka jihad global. ‘Teroris’ ini, beserta jaringan regional dan global mereka, harus diberantas dari muka bumi. Misi ini akan kami lakukan dengan bantuan dari semua pihak yang mencintai kebebasan,” ujarnya sesaat setelah serangan truk Berlin. (althaf/arrahmah.com)