ALEPPO (Arrahmah.com) – Pasukan operasi khusus Rusia nampaknya telah memainkan peran penting dalam serangan darat di Suriah untuk merebut Aleppo, peran telah terlindung oleh kerahasiaan tentang operasi mereka di sana.
Pasukan khusus Rusia telah beroperasi di Aleppo selama hampir dua bulan, membantu tentara rezim Asad dengan fokus pada penargetan pemimpin pejuang Suriah di bagian timur kota, menurut dua ahli militer Rusia seperti dilansir WSJ pada Jum’at (16/12/2016.
Pada Ahad pekan lalu, program berita mingguan Vesti Nedeli melaporkan sekilas mengenai keberadaan pasukan Rusia dalam pertempuran, menayangkan rekaman operator pasukan khusus di Suriah.
“Pasukan khusus Rusia berada di Aleppo selama beberapa minggu, di mana mereka telah mengambil perang tempur,” ujar Ruslan Pukhov, kepala lembaga riset militer yang berbasis di Moskow, CAST.
Kehadiran pasukan khusus Rusia menggarisbawahi pentingnya strategis untuk Kremlin untuk memastikan Aleppo di tangan pemimpin rezim Suriah Bashar Asad sebelum sekutu berusaha memulai kembali perundingan di masa depan. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jum’at (16/12) bahwa menyusul “keberhasilan pasukan Suriah” sudah waktunya untuk mengejar perjanjian damai.
Rusia sangat jarang mempublikasikan kehadiran pasukan elit mereka, lebih memilih untuk menyajikan keterlibatannya di Suriah sebagian besar terbatas pada dukungan udara. Pasukan khusus dikerahkan di Suriah tak lama setelah Rusia meluncurkan intervensi pada 2015. Mereka berasal dari Ukraina.
Kehadiran mereka di Suriah terus meningkat. Sepanjang intervensi di Suriah, kehadiran pasukan khusus telah digunakan untuk menambah presisi untuk serangan udara dengan mengidentifikasi target di tanah, klaim Pukhov dan Tor Bukkvoll, peneliti senior di Penelitian Pertahanan Norwegia. Jumlah pasukan khusus Rusia di Suriah kemungkinan mencapai angka ratusan, ujar Bukkvoll.
Kampanye udara telah menarik kritik dari AS karena tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil, namun Rusia membantah kritik tersebut dengan mengatakan operasi mereka secara ketat menargetkan infrastruktur “teroris”.
Kematian tiga anggota militer Rusia di dekat Aleppo beberapa waktu lalu menjadi pengingat bahwa Rusia memainkan peran di darat.
Rusia mengklaim perang Suriah hanya menjatuhkan sedikit korban di kalangan Rusia, setelah perang Afghanistan dan Chechnya yang melihat kerugian tinggi, Moskow lebih berhati-hati dan menekankan keterlibatannya di Suriah terbatas. Menyebarkan kontingen kecil pasukan elit.
“Pasukan operasi khusus adalah orang-orang yang disesuaikan untuk netralisasi ‘teroris’,” klaim Ketua Federasi Komite Pertahanan dan Keamanan Rusia, Viktor Ozerov mengatakan kepada Interfax.
“Ini bukan operasi militer. Ini adalah operasi khusus.”
Menurut laporan tersebut, penyebaran ke Suriah juga merupakan cara untuk pasukan operasi khusus Rusia untuk mendapatkan pengalaman tempur yang berharga. Militer Rusia telah menguji senjata mutakhir mereka seperti misisl Kalibr di Suriah.
“Rusia menggunakan konflik Suriah sebagai kesempatan untuk menguji dan menyempurnakan doktrin bagi pasukan perasi khusus ini,” ujar Bukkvoll. (haninmazaya/arrahmah.com)