ALEPPO (Arrahmah.com) – Gencatan senjata dan kesepakatan evakuasi Aleppo timur, yang tercapai antara rezim dan pejuang oposisi pada Selasa malam (13/12/2016), runtuh pada Rabu (14/12) karena intervensi Iran.
Iran sengaja melakukan intervensi untuk menghambat gencatan senjata dan kesepakatan evakuasi di lingkungan Aleppo, serta mendorong milisinya untuk mencegah keluar warga sipil dan pejuang oposisi, kata para aktivis, sebagaimana dilansir Orient Net.
Para pengamat mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata telah “runtuh,” terutama karena milisi Iran telah menghantam lingkungan al-Ansari, al-Masyhad, al-Sukkari, al-Zibdiye dan al-Iza’a dengan artileri dan mortir, yang menyebabkan jatuhnya korban di kalangan warga sipil.
Jet Rusia juga menargetkan sejumlah daerah di lingkungan Aleppo timur.
Iran memasukkan persyaratan baru dalam gencatan senjata, terutama mengevakuasi sejumlah korban yang terluka dari desa-desa Syiah yaitu desa Kafraya dan al-Fou’a di pedesaan Idlib, ungkap sumber lapangan kepada Orient Net.
Angkatan pertama yang terdiri dari 70 pengungsi bersama dengan keluarga mereka meninggalkan Aleppo pada Selasa malam, tapi evakuasi ditunda sampai Rabu pagi dan kemudian dilanggar oleh milisi Iran.
Pesawat-pesawat tempur Rusia memperbaharui serangannya dengan melancarkan setidaknya 8 serangan udara dengan bom cluster pada Rabu sore (14/12) di lingkungan Aleppo yang terkepung, menurut koresponden Orient News di tengah kabar bahwa serangan udara tersebut menargetkan tentara bayaran Iran tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
(ameera/arrahmah.com)