ALEPPO (Arrahmah.com) – Banyak mayat-mayat dibiarkan membusuk di jalan-jalan, bahkan ada yang dikubur di halaman belakang akibat tidak adanya ruang yang tersisa di pemakaman di Aleppo, Suriah.
Pejabat setempat mengatakan pemakaman yang dibuka tahun lalu telah penuh, sementara pemakaman tua telah melebihi kapasitas sebelum perang berdarah dimulai empat tahun lalu.
Sejak konflik meningkat, warga putus asa untuk menguburkan jenazah keluarga mereka.
Para pejabat medis mengatakan tidak mungkin untuk menggali kuburan karena terlalu berbahaya menghadapi pasukan Suriah yang menyerang wilayah yang dikuasai oposisi.
Mereka juga mengatakan ambulans dan kendaraan penyelamat tidak dapat menjangkau para korban karena kehabisan bahan bakar, bahkan mereka juga dijadikan sasaran.
“Kami tidak memiliki ruang lagi. Ada 20 sampai 25 mayat dari berbagai belahan Aleppo. Kami tidak tahu harus dikubur di mana,” kepala otoritas forensik setempat, Mohammed Abu Jaafar mengatakan, sebagaimana dilansir Sky News (4/12/2016).
“Bahkan jika saya harus mempertimbangkan penguburan massal, saya tidak memiliki mesin untuk melakukan penggalian.”
Warga setempat menemukan mayat terbaring di selokan ketika kucing mulai memakan mayat tersebut.
Lebih dari 300 orang gugur dalam serangan rezim Nushairiyah di Aleppo timur dalam tiga pean terakhir, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Sebelum serangan darat, serangan udara menghantam tujuh fasilitas medis, lima diantaranya memiliki fasilitas unit perawatan intesif dan trauma.
Para dokter berinisiatif untuk mendirikan klinik kecil untuk menghindari deteksi pihak rezim, namun mereka hanya mampu memberikan perawatan dasar.
Seorang perawat yang bekerja di salah satu fasilitas medis darurat mengatakan beberapa korban luka meninggal karena mereka menunggu untuk pengobatan, sementara yang lain tewas setelah operasi karena cuaca dingin. (fath/arrahmah.com)