TARTUS (Arrahmah.com) – Pemasok sumber daya manusia bagi pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad, provinsi pesisir Tartus, tengah berduka. Sedikitnya 28 tentara dan cadangan yang berasal dari sana telah tewas di medan pertempuran Aleppo dan Hama, ujar laporan akun media sosial pro-Asad.
Pengiriman peti mati menjadi peristiwa harian yang disertai dengan keadaan marah meskipun rezim telah berupaya untuk menenangkan pendukungnya dengan memberikan imbalan dan peringatan kehormatan, lansir Zaman Alwasl pada Ahad (4/12/206).
Kota Tartus telah menderita selama puluhan tahun karena adanya diskriminasi dibandingkan dengan kota tetangganya Latakia di mana layanan publik, pariwisata dan keberuntungan ada di sana.
Keluarga para perwira dan tentara asal Tartus yang tewas dilarang membuka peti mati anak-anak mereka. Perintah seperti ini menimbulkan kecurigaan apakah tubuh yang terkubur benar-benar anak dan keluarga mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)