SURIAH (Arrahmah.com) – Sekitar 2,8 juta warga Suriah menderita cacat permanen akibat konflik yang sedang berlangsung di negara mereka, ungkap sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusiaan (UNOCHA), sebagaimana dilansir MEMO pada Sabtu (3/12/2016).
Al-Araby Al-Jadeed mengutip laporan sebagai yang juga mengungkapkan bahwa 2,9 juta anak-anak Suriah di bawah usia lima tahun telah menderita karena mengalami pengalaman konflik keras di Suriah.
Laporan, yang mengidentifikasi kebutuhan kemanusiaan untuk Suriah pada tahun 2017, juga menunjukkan bahwa 30.000 warga Suriah terkena trauma psikologis setiap bulan.
Selain itu, laporan tersebut juga mengatakan bahwa ada tujuh juta anak Suriah yang hidup dalam kemiskinan, dan 1,75 juta anak kehilangan akses ke sekolah dengan lebih dari 400.000 anak-anak menghadapi kemungkinan harus meninggalkan sekolah atau drop out karena penutupan sepertiga dari sekolah di negara ini .
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ada 13,5 juta orang Suriah yang membutuhkan bantuan mendesak, termasuk 5,8 juta anak-anak, mencatat bahwa ada satu juta warga Suriah hidup di bawah kondisi pengepungan dan 3,9 juta tinggal di daerah yang sulit dijangkau, sementara 6,3 juta orang lainnya mengungsi internal.
Laporan UNOCHA menemukan bahwa 85 persen dari populasi Suriah hidup di bawah garis kemiskinan dan 4,3 juta berada di penampungan.
Sebuah laporan sebelumnya menunjukkan bahwa 11,5 juta warga Suriah memerlukan perawatan kesehatan, 13,5 juta memerlukan tempat tinggal dan dukungan dan 12,1 juta membutuhkan air dan sanitasi. Hal ini juga menunjukkan bahwa sekitar 2,48 juta orang di Suriah tidak memiliki akses aman untuk memperoleh makanan, mencatat bahwa sejak krisis dimulai pada tahun 2011, harapan hidup warga Suriah telah menurun lebih dari 20 tahun.
(banan/arrahmah.com)