YERUSALEM (Arrahmah.com) – Petugas pemadam kebakaran “Israel” pada Jum’at (25/11/2016) yang berhasil mengendalikan kobaran api yang tersebar di seluruh kota Haifa yang merupakan kota terbesar ketiga di negara itu dan memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka, masih terus berjuang memadamkan api yang melanda puluhan tempat lain di seluruh “Israel” untuk hari keempat berturut-turut, sebagaimana dilansir CBS News.
Lebih dari 60.000 orang “Israel” yang dievakuasi mulai kembali ke rumah mereka yang hangus untuk mengecek kerusakan, sedangkan polisi dan unit pemadam kebakaran tetap dikerahkan di daerah Haifa karena khawatir kebakaran bisa berkobar kembali karena cuaca yang kering dan berangin.
Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka-luka serius yang dilaporkan, tapi puluhan orang telah dirawat di rumah sakit karena menghirup asap. Ratusan rumah rusak dan dalam sebuah langkah yang langka, “Israel” menyerukan cadangan militer untuk bergabung membantu polisi dan petugas pemadam kebakaran yang kewalahan, serta menggunakan pesawat pemadam kebakaran yang dikirim oleh beberapa negara.
Sebuah Supertanker Boeing 747-400, pesawat pemadam kebakaran terbesar di dunia yang mampu membawa 75 ton penghambat api, tiba pada Jum’at malam untuk membantu upaya pemadaman meskipun pejabat mengatakan kemungkinan tidak diperlukan pada saat itu.
Juru bicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan bahwa sebuah desa kecil di hutan dekat Yerusalem dievakuasi tadi malam saat beberapa rumah ada yang terbakar. Kebakaran kecil lainnya berhasil dikendalikan, tambahnya.
Pada Jum’at (25/11), kebakaran besar melanda desa Nataf di pinggiran Yerusalem, menyebabkan pihak berwenang mengevakuasi semua warganya.
Kebakaran dimulai tiga hari yang lalu di komunitas Neve Shalom dekat Yerusalem. Kemudian, kobaran api meletus di wilayah Zichron Yaakov “Israel” utara dan di tempat lain di dekat Yerusalem sebelum kemudian kebakaran terbesar menyebar di Haifa.
Kebakaran ini adalah yang terburuk sejak 2010, ketika “Israel” mengalami kebakaran mematikan dalam sejarahnya. Api yang membakar di luar kendali selama empat hari, menewaskan 42 orang dan hanya berhasil dipadamkan setelah pesawat pemadam kebakaran tiba dari Amerika Serikat.
Sejak saat itu “Israel” meningkatkan kemampuan pemadam kebakarannya, membeli pesawat khusus yang dapat menjatuhkan sejumlah besar air pada daerah yang dilanda kebakaran.
(ameera/arrahmah.com)