HAIFA (Arrahmah.com) – Kebakaran hutan melanda seluruh daerah tengah dan utara “Israel”, memaksa puluhan ribu pemukim Yahudi meninggalkan Haifa, sementara para pemimpin “Israel” menuduh mereka yang disebut “teroris” yang menyebabkan beberapa kebakaran.
Amukan api telah terjadi di berbagai lokasi selama tiga hari terakhir, tapi kebakaran tersebut semakin hebat pada pada Kamis (24/11/2016) akibat dari cuaca panas dan angin kencang yang bertiup dari timur, lansir Al Jazeera.
Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu mengatakan kepada wartawan di Haifa bahwa: “Setiap pembakaran yang disengaja atau hasutan untuk melakukan pembakaran adalah teroris dalam setiap arti kata, dan kami akan menghadapinya atas dasar itu. Siapapun yang mencoba untuk membakar bagian dari ‘Israel’, dia akan dihukum sekeras-kerasnya.”
Menteri Keamanan Internal Gilad Erdan mengiyakan “pembakaran yang disengaja oleh teroris”, dan mengatakan bahwa ada sejumlah penangkapan, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pemerintah Zionis “Israel” telah menerima tawaran bantuan dari Yunani, Siprus, Kroasia, Turki dan Rusia untuk memadamkan kebakaran, sejumlah pesawat menjatuhkan bahan penghambat kebakaran untuk mengendalikan kebakaran paling mematikan dan mencegah penyebarannya.
Sementara itu, Otoritas Palestina mengumumkan bahwa mereka akan membantu “Israel” memadamkan api dengan mengirimkan pasukan pertahanan sipil dan truk pemadam kebakaran.
Direktur Jenderal Pertahanan Sipil, Mayor Jenderal Yousef Nassar mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa “negara Palestina akan membantu memadamkan amukan api di beberapa daerah di ‘Israel’.”
Nassar menjelaskan bahwa pasukan pertahanan sipil “memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memberikan bantuan yang efektif dari pelatihan, kendaraan dan peralatan.”
Dan sebelumnya Otoritas Palestina dan “Israel” telah berkolaborasi dalam menghadapi isu-isu kemanusiaan seperti memerangi penyebaran flu burung.
(umarmukhtar/arrahmah.com)