TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Sebuah statistik yang dikeluarkan oleh Institut Yerusalem untuk Urusan Palestina dan “Israel” telah menunjukkan bahwa jumlah warga Palestina yang meninggal dunia sejak awal Intifada Al-Quds yang meletus pada Oktober 2015 telah mencapai 265 orang.
PNN melaporkan bahwa menurut statistik, distrik Hebron menduduki puncak di mana angka kematian mencapai 78, diikuti Yerusalem dengan 57 kematian, kemudian Ramallah dengan 24 kematian dan Jenin dengan 21 kematian. Sementara itu Nablus mencapai 19, Bethleem 15, Tulkarem 5, Salfit 4, Qalqilya3 dan dua warga Palestina yang tinggal di “Israel” juga menjadi korban, serta 34 kematian dari Jalur Gaza
119 orang telah gugur sejak awal 2016, lansir IMEMC pada Selasa (22/11/2016).
Selain itu, 75 dari korban adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk seorang bayi berusia 3 bulan, Ramadan Tawabteh yang meninggal dunia karena efek gas air mata di Beit Fajjar dekat Bethlehem.
24 dari korban tewas adalah perempuan dan 12 dari mereka adalah anak-anak yang berusia di bawah 8 tahun, termasuk seorang anak berusia 2 tahun, Rahaf Hassan yang tewas bersama ibunya di Jalur Gaza.
60% dari korban tidak berafiliasi ke partai politik apapun dan 24 jenazah masih dipegang oleh “Israel” sampai saat ini. (haninmazaya/arrahmah.com)